Selasa, 05 Januari 2010

CONTOH ARSITEKTUR TELEMATIKA

Arsitektur Client/Server
  1. Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC
  2. Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri
  3. Berbagi hardware atau software

Arsitektur File Server

Model pertama Client/Server
Semua pemrosesan dilakukan pada sisi workstation
Satu atau beberapa server terhubungkan dalam jaringan
Server bertindak sebagai file server
File server bertindak sebagai pengelola file dan memungkinkan klien mengakses file tersebut
Setiap klien dilengkapi DBMS tersendiri
DBMS berinteraksi dengan data yang tersimpan dalam bentuk file pada server
Aktivitas pada klien:
• Meminta data
• Meminta penguncian data
Tanggapan dari klien
• Memberikan data
• Mengunci data dan memberikan statusnya

Batasan File Server
  • Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan
  • Setiap klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori
  • Klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan response time yang bagus
  • Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama tanggung jawab diserahkan kepada programmer

Arsitektur Database Server
  • Klien bertanggung jawab dalam mengelola antar muka pemakai (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan data, logika aturan bisnis)
  • Database server bertanggung jawab pada penyimpana, pengaksesan, dan pemrosesan database
  • Database serverlah yang dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi
  • Beban jaringan menjadi berkurang
  • Otentikasi pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada database server
  • Database server merupakan implementasi dari two-tier architecture


Application Architectures

Two-tier architecture: Contoh - program klien menggunakan ODBC/JDBC untuk berkomunikasi dengan database

Three-tier architecture: Contoh aplikasi berbasis Web
Beberapa Kuntungan Arsitektur Three-Tier
  • Keluwesan teknologi
  • Mudah untuk mengubah DBMS engine
  • Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda
  • Biaya jangka panjang yang rendah
  • Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan
  • Keunggulan kompetitif
  • Kekampuan untuk bereaksi thd perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi

Sumber : http://zainuliman.blogspot.com/2009/11/arsitektur-telematika.html